Jumat, 20 Oktober 2023

Lantung Kayu Dengan Sentuhan Eco print Karya Alfira Oktaviani

 


Dunia Fashion saat ini benar-benar berkembang sangat pesat. Setiap harinya menyajikan informasi yang sangat menarik. Tidak hanya info  yang menarik tetapi  juga karya-karya yang sangat unik dan keren pastinya. Di Indonesia sendiri kita bias lihat, para perancang local berlomba lomba menghasilkan kary yang sangat  indah di  pandang mata. Sampai-sampai  ada pepatah yang bilang , percaya  tidak jika  suatu benda diberikan kepada orang  yang kreatif itu nantinya akan menjadi  sebuah karya. Begitulah gambaranya dan ternyata terbukti di tangan seorang  Alfira Oktaviani sebuah kayu lantung bisa jadi sebuah  karya yang bernilai jual.  Mengusung Lantung  Bengkulu dengan  Keindahan Eccoprint beliau berhasil  menjadi seorang  fashionpreuneur. Alfira  Oktaviani dalam  beberapa kesempatan menjelaskann  kalau  beliau bukanlah seorang lulusan atau yang ahli dalam bidang  fashion hanya saja sangat menyukai seni dan fashion. Informasi tambaan ternyata  beliau  lulusan  Apoteker  tahun 2016 di Universitas Ahmad Dahlan kota Yogyakarta. 


Sebetulnya cerita awal mengapa bisa seorang  Alfira Oktaviani terjun ke dunia fashion ternyata memang punya alasan yang sangat rasional. Setelah berkeluarga memutuskan ingin fokus mengurus keluarga namun  tetap berkarya dan berpenghasilan walaupun berada di  rumah.  Pucuk di cinta ulam pun tiba  karena kecintaanya  pada dunia fashion dan  seni, beruntungnya sekali   ka Fira  ini  langsung bertemu dengan satu  peluang  bisnis di bidang fashion yaitu Ecoprint. Awalnya  memang awam  mengenai  Ecoprint ,  namun  dipelajari secara  otodidak, kemudian membaca beberapa jurnal dan  berbekal ilmu dahulu tentang mata kuliah morfologi tumbuhan  ternyata itu  sangat membantu dalam proses learnig by doing yang  dilakukan ka Fira. For your Information tehnik Ecoprint sendiri adalah sebuah teknik cetak dengan pewarnaan kain alami yang cukup sederhana namun dapat menghasilkan motif yang unik dan otentik. Prinsip pembuatannya adalah, melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang atau bagian tubuh lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain tertentu. Ka Firra pun menjelaskan secara  sederhana  mengenai Ecoprint itu sendiri yakni teknik memotif kain menggunakan daun-daun  atau  bunga – bunga yang ada di sekeliling  kita. Sehingga membuat seorang  Alfira  Oktaviani ini memutuskan Ecoprint menjadi peluang usaha yang  sepertinya  memiliki prosfek yang  bagus.

Tekad yang kuat  untuk membangun usaha di bidang fashion Ecoprint  ini disambut baik oleh para  tetangga khususnya Ibu-ibu. Semua  nya ikut terlibat  dan learning by  doing  pun dilakukan sampai bersama-sama . Akhirnya terbentuk lah Semillir  Ecoprint  dengan ka Fira  sebagai founder  yang mempunyai  sebuahh visi  Semilir Ecoprint  itu sendiri  promote culture, empower and sustain. promote culture berarti ingin mempromosikan warisan, empoweri mempunyai  arti memberdayakan sumber daya yang  ada  and sustain yang berati produk yang dihasilkan  memiliki konsep ramah  lingkunggan . Semilir Ecoprint sendiri menjadi brand local yang memang fokus di bidang Ecoprint dengan   tujuan  sesuai misi  tadi mengenalkan budaya  fashion berkelanjutan yang ramah lingkungan di Indonesia melalui  teknik Ecoprint. Hasil  karya dari  Semilir  Ecoprint memilliki beberapa hasil karya sepertti produk accesoriess fashion, tas , dan ada juga  corporate souvenir. Kedepanyaa seorang Alfira  Oktaviani  menginginkan  menghasilkan karya  berupa kebaya yang  menggunakan kain Ecoprint. Duh gimana ayu nya kebaya Ecoprint yang dihasilkan Semilir Ecoprint , mari  kita  tunggu  hasilnya karyanya.   



Ide hebat lain yang dihasilkan  dari  Semillir  Ecoprint sampai -  sampai mengantarkan seorang Alfira  Oktaviani dan Ecoprint menerima penghargaan Semangat  Astra Terpadu Untuk Inonesia ( Satu Indonesia Award ) adalah penggunaan  media Kayu  Lantung dari Bengkulu yang dijadikan bahan  kain Eecoprint. Berdasarkan info dari Ka Firra sendiri ,  mengapa sampai memilih kayu lantung karena ini  merupakan salah satu warisan budaya dari  dari Bengkulu.  Ayahanda dari ka Firra itu dari Bengkulu ,  sehingga  ka Firra ingin memperkenalkan sekaliguss menjaga warisan budaya Kayu Dahuluu kayu lantung menjadi pengganti bahan tekstil pada masa penjajahan  Jepang.  Lantung. Kayu lantung merupakan  sejenis kayu yang bergetah sepperti pohon nangka dan pohon  sukun. Mungkin di  Bengkulu banyak hanya  kurang di  minati karena di nillai kurang menarik. Sehingga perlu sentuhan kreatif  agar lebih  menarik. Menjadikan kayu lantung menjadi sebagai bahan dasar kain Ecoprint itu tidak mudah  ternyata. Kulit dari kayu lantung  sendiri  harus di  olah  terlebih dahulu oleh pengrajin kayu. Proses nya seperti dipukul secara terus menerus sampai  tipis dan memelar. Setelah itu  baru  masuk  ke tehnik  pewarnaan ecoprrint. Ingat pewarna yang dipakai benar-benar alami yakni zat tanin  dari daun  itu sendiri. 

Sumber : Instagram Semilir_Ecoprint


Kedepanya  hasil karyanya ingin lebih dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia dan  kalau ada kesempatan bisa Go International. Buat  temen-temen  yang lagi main  ke Sleman, Donohaarjo bisa  kunjungi Semillir Ecoprint. Jangan lupa  jugaa follow social medianya di Isntagram  ( Semilir_Ecoprint). Semogaa bisa  menjadi inspirasi bagi semua anak bangsa yang ingin memulai bisnis  . Dan pesan yang terpentung juga jaga baik warisan budaya kita. Lestarikann budaya kalau  bukan kita lalu siapa lagi?  Selamat  berkarya semuanya. 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Review Buku Digital Public Relations Karya Dudi Rustandi

Dunia ya teman - teman bukan lagi di Indonesia. Terlena dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Aku pribadi yang tinggal di Indonesia y...